Monday, February 24, 2014

Tafsir Surah Ar-Rahman ayat 29-45: Nikmat-nikmat Allah dan keajaiban-keajaibannya pada hari kiamat


Setiap manusia membutuhkan Allah SWT. Seluruh Penduduk langit dan bumi memohon pemenuhan kebutuhannya kepada Allah SWT, maka tidak ada satupun penghuni langit dan bumii yang bisa merasa cukup dari-Nya. Pemohon yang mampu berbicara akan berkata-kata (mengungkapkan permohonannya), sedangkan pemohon yan tidak berbicara akan bersandar kepada bahasa fisik, bahasa disiknya menunjukkan permohonannya. Allah SWT setiap waktudan setiap masa memperlihatkan kesibukan dari sekian banyak kesibukan kuasa-Nya yang bersufat azalli, seperti menghidupkan dan mematikan, mengangkat dan menurunkan, dan berbagai urusan lain yang hasil akhirnya hanya diketahui oleh Allah SWT. Kata Sya’n adalahnama jenis untuk kata perkara. Maka nikmat Allah ang manakah yang kalian dustakan wahai sekalian jin dan manusia? Bahwasanya perbedaan kesbinukan-Nya dalam mengurus hamba-hamba-Nya merupakan nikmat yang tidak mungkin dipungkiri dan didustakan.

Allah akan menaruh perhatian terhadap urusan penghitungan dan pembalasan amal perbuatan kalian wahai segenap jin dan manusia. Maka dengan nikmat yang manakah dari nikmat-nikmat Allah yang kalian dustakan wahai kedua jenis makhluk?!

Firman Allah, “Kami akan memberi perhatian sepenuhnya kepadamu wahai (golongan) manusia dan jin!” merupakan ungkapan tentang didatangkannya waktu yang di dalamnya dia menakdirkan dan menetapkan diri untuk melihat urusan hamba-hamba-Nya, yaitu pada hari kiamat. Jadim makananya bukan: Bahwasanya ada suatu kesibukan yang mana Dia mencurahkan perhatian untuknya, melainkan firman tersebut merupakan isyarat akan ancaman. Ats-Tsalalaan adalah golongan jin dan manusia. Dikatakan untuk setiap sesuatu yang besar urusannya; Tsaqiil.

Wahai jin dan manusia, jika kalian mampu keluar dari segenap sisi dan sudut langit dan bumi untuk melarikan diri dari qadha’ dan qadar Allah, maka keluarlah kalian darinya. Niscaya kalian tidak akan mampu menghindar dari hukum-Nya kecuali dengan kekuatan dan kekuasaan, padahal kalian tidak memiliki kekuatan maupun kekuasaan, maka kalian tidak akan mungkin melarikan diri.

Seandainya kalian keluar dari sisi-sisi langit dan bumi wahai jin dan manusia, niscaya kalian akan diceburkan ke dalam nyala api yang murni dan ditumpahkan ke atas kepala kalian cairan tembaga. Maka kalian tidak akan mampu menolak adzab Allah.

Di antara kondisi akhirat dan hari pembalasan: Bahwasanya apabila hari kiamat telah tiba, langit terbelah dan tercerai berai laksana bunga mawar yang merah, akan melelehseperti halnya cat, atau akan terkelupas laksana kulit yang merah. Maksudnya adlah langit itu akan memeleh seperti melelehnya minyak, akan berwarna-warni layaknya celupan yang berwarna-warini yang digunakan untuk mewarnai. Maka nikmat Allah manakah yang kalian dustakan wahai jin dan manusia? Di dalam berita ini terkandung ketakutan dan kegentaran.

Pada hari terbelahnya bumi, tidak ada siapapun dari golongan jin dan manusia yang ditanya tentang doanya, karena identitas mereka telah diketahui dengan adanya tanda-tanda ketika mereka keluar dari dalam kubur. Juga karena Allah SWT menghitung dan menyimpan amal perbuatan mereka. Ayat ini menuntut dinafikannya pertanyaan. Maka nikmat Allah manakah yang kalian dustakan wahai jin dan manusia? Di antara kenikmatan yang dikaruniakan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman pada hari itu dan yang menjadi sebab tidak adanya pertanyaan adalah bahwasanya Dia mengetahui kaum kafir (para pelaku kejahatan) dan pada pendosa pada hari keluarnya mereka dari dalam kubur dengan adanya tanda-tanda pada diri mereka, yaitu wajah yang hitam kelam dan kebutaan mata disebabkan kesedihan dan kegelisahan, Mereka direnggut, disatukan ubun-ubun dan telapak kaki mereka, telapak kaki dipertemukan dengan ubun-ubun. Maka nikmat manakah yang kalian dustakan? Sungguh kalian telah mendapat peringatan dan pengingatan terdahulu.

Diserukan kepada mereka, yakni kepada para pendosa pada hari kiamat, sebagai bentuk celaan dan kecaman, “Inilah neraka jahanam yang sekarang ini kalian saksikan dan kalian lihat, yang dulu kalian dustakan keberadaannya. Itu hadir di hadapan kalian.” Di neraka janam mereka bolak balik antara bara apinya dan hamiimnya; yaitu air yang dipanaskan di neraka jahanam dari lelehan adzabnya. Makna asal al-hamiim adalah air yang mendidih. Maka nikmat manakah yang kalian dustakan setelah penjelasan dan pemberitahuan terdahulu?

Tafsir surah ar-Rahman ayat 29-45. Dikutip dari buku tafsir al-Wasith oleh Dr. Wahbah Az-Zuhaili. Baca juga tafsir surah at-Takwir di blog tafsir Qur’an. Atau dapatkan bukunya di toko buku online. Jual buku Islami secara online.


Judul Buku: Tafsir Al-Qur'an Al-Wasith
Penulis: Dr. Wahbah az-Zuhaili
Penerbit: Gema Insani
Tahun: 2012

No comments:

Post a Comment