Monday, February 24, 2014

Tafsir Al-Qur'an Surah al-Jiin 1-7: Berita Tentang Enam hal Terkait Bangsa Jin


“Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur’an), (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami, dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak. Dan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah, dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah, dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat. Dan sesungguhnya mereka (jin) mengira seperti kamu (orang musrik Mekah) yang juga mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapapun (pada hari kiamat).” (al-Jinn: 1-7)

Berikut ini disampaikan enam berita tentang jin:
·      Pertama, berimannya satu golongan dari mereka kepada Al-Qur’an dan menurunkannya. Kandungan berita tersebut: Katakanlah Wahai Nabi untuk memberitahukan keada umatku, bahwa segolongan jin telah mendengarkan Al-Qur’an lalu mereka beriman kepadanya, membenarkannya dan tunduk terhadapnya. Mereka berkata kepada kaum mereka ketika mendengar bacaan surah Al-Jinn, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur’an).” Yakni setelah kepulangan mereka kepada kaum mereka; Kami telah mendengar perkataan yang dibaca yang memicu rasa takjub dalam hal kefasihan dan retorkanya, nasihat-nasihat dan keberkahannya. Bangsa jin: alam yang tertutup dari kita, kita tidak mengetahuinya kecuali yang diberitakan oleh wahyu, mereka tercipta dari api.
·      Bahwasanya Mahaagung kebesaran dan keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak, karena Dia tidak membutuhkannya. Maknanya: Bahwa sebagaumana mereka menafikan kesyirikan kepada Allah dari diri mereka, mereka juga menyucikan Allah SWT-ketika mereka masuk Islam dan berimankepada Al-Qur’an- dari emiliki istri dan anak. Jadi, mereka telah menetapkan keesaan Allah dan menolak keberadaan sekutu bagi-Nya, kemudian mereka menetapkan kekuatan dan keagungan bagi Allah, menyucikan-Nya dari kebutuhan dan kelemahan dengan mengangkat istri dan anak.
·      Bahwa beberapa kalangan bodoh dari bangsa jin, sebelum keislaman mereka, mengatakan perkataaan yang melampaui batas, jauh dari petunjuk dan kelurusan, dari kebenaran dan keadilan.
·      Sungguh kami mengira bahwa sebagian manusia dan jin tidak akan mengadaadakan kedustaan atas nama Allah, ketika mereka mengatakan, bahwa Dia memiliki sekutu, isteri, atau anak. Lalu kami membenarkan mereka terkait perkataan tersebut. Setelah kami mendengar Al-Qur’an, menjadi jelas bagi kami kedustaan mereka dan batilnya perkataan mereka.
·      Kami melihat bahwa sebagian manusia meminta perlindungan kepada sebagian jin ketika berada di padang pasir, atau mereka memohon keselamatan dan pertolongan. Sehingga bangsa manusia itu hanya menambahkan sikap sewenang-wenang, sesat, sombong dan angkuh kepada beberapa laki-laki dari bangsa jin. Dengan meminta pertolongan bangsa  jin merendahkan anak cucu Adam dan berdusta kepada mereka, karena mereka melihat kebodohan bangsa manusia. Maka mereka semakin menambah ketakutan bangsa manusia, berusaha sekuat tenaga untuk membangkitkan khayalan mereka, dan menyesatkan mereka dalam keinginan-keinginan mereka, sebab mereka melihat rapuhnya mimpi-mimpi bangsa manusia tersebut. Inilah kesesatan yang ditambahkan bangsa jin kepada anak cucu Adam.
·      Bahwa kaum kafir di antara bangsa manusia anak cucu Adam menduga sebagaimana kalian menduga wahai bangsa jin bahwa tidak ada kebangkitan maupun pembalasan, atau bahwa setelah masa ini Allah tidak akan mengutus seorang rasul yang menyerukan keesaan dan keimanan kepada Allah, rasul-rasul-Nya dan hari akhir.

Enam berita tentang jin ini mengandung prinsip akidah: Yang pertama keimanan kepada Al-Qur’anul Karim beriut nasihat-nasihanya yang memberi petunjuk kepada kebenaran perkara, yang kemudian mengimani keesaan Allah dan menyucikan-Nya dari kesyirikan serta dari mengangkat isrri dan anak. Kemudian berita berita tersebut mengandung informasi tentang iblis dan jin sebelum keislaman mereka dan tindakan manusia yang masih primitif memohon perlindungan kepada sebagian bangsa jin. Yang demikian itu merupakan kesesatan dan kesalah yang nyata. Tidak ada pilihan lain bagi kaum Quraisy selain mengambil pelajaran dari tindakan bangsa jin, hendaknya mereka segera beriman kepada kebenaran sebagaimana sekelompok jin telah beriman kepada Al-Qur’an, Allah, dan Rasul.

Tafsir surah al-Jiin ayat 1-7 pada buku Tafsir al-Wasith. Baca juga seputar tafsir Qur’an seperti tafsir surah al-Infithaar di blogTafsir Qur’an. Atau beli bukunya di toko buku Islam.

No comments:

Post a Comment