“Apabila matahari
digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung
dihancurkan, dan apabila unta-unta buntung ditinggalkan, dan apabila
binatang-binatang liar dikumpulkan, dan pabila lautan dipanaskan, dan apabila
ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh, dan apabila bayi-bayi perempuan yang
dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apa dia dibunuh? Dan apabila
lebaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar, dan apabila langit
dilenyapkan, dan apabila surga didekatkan, setiap jiwa akan mengetahui apa yang
telah dikerjakannya.” (at-Takwiir: 1-14)
Ini semua adalah sifat hari kiamat. Apabila matahari
digulung, di mana Allah mengedarkan dan menghilangkannya ke tempat yang Dia
kehendaki. Apabila bintang-bintang berjatuhan dan berhamburan. Apabila
gunung-gunung dicabut dan dilenyapkan dari tempat-tempat kedudukannya di bumi,
kemudian dijalankan di udara layaknya kapas yang di hembus angin.
Apabila unta hami, yaitu harta paling berharga bagi gansa
Arab, ditinggalkan dan di abaikan, tanpa adala pengembala dan pemerah susu,
disebabkan perkara yang melanda mereka. Apabila binatang-binatang liat
dikumpulkan untuk diberlakukan qishash di antara sesama mereka; binatang
berbulu dipersilahkan menuntut balas kepada binatang bertanduk. Apabila laut
dinyalakan dengan gunung berapi dan gempa, sehingga ia menjadi api yang
menyala-Nyala, setelah sebelumnya membanjiri satu sama lain, sehingga kini
menjadi satu kesatuan.
Apabila nyawa disandingkan dengan tubuhnya ketika
penghidupan yang kedua. Apabila anak perempuan yang dikubur hidup-hidup, karea
takut aib ataumiskin, ditanya tentang dosa yang karenanya ia dibukuh, sehingga
menjadi ancaman bagi pembunuhnya. Sebab, ketika orang yang dizalimi ditanya,
apa dugaan yang berkecamuk di pikiran orang yang menzalimi ketika itu? Ini
adalah bentuk celaan terhadap bangsa Arab yang melakukan tindakan tersebut,
pertanyaan kepada anak peremuan itu adalah untuk mempertanyakan keberadaan para
pembunuh mereka.
Apabila lembar-lembar catatan amal di hamparkan dan disebar
untuk diberlakukan perhitungan, yakni di mauqif (tempat) perhitungan. Setiap
manusia akan menerima lembar catatannya, entah dengan tangan kanan sehingga ia
akan selamat, atau dengan tangan kiri bahkan dari belakang punggung sehingga ia
akan binasa. Apabila langit dihilangkan, sebagaimana kulit domba ketika
dikuliti. Dihilangkannya langit: digulung sperti lembar catatan yang digulung,
sehingga tidak ada lagi wujudnya yang tersisa.
Apabila neraka dinyalakan untuk musuh-musuh Allah dengan
penyalaan yang dahsyat, dan apinya disulut. Apabila suga didekatkan kepada para
calon penghuninya, yaitu orang-orang bertakwa dan beriman, agar mereka
memasukinya.
Jawaban untuk kata ‘apabila’ pada semua ayat yang disebutkan
di atas, terdapat di dalam firman Allah, “setiap
jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.” Yakni, setiap jiwa yang
menjumpai perwujudan amal perbuatan yang telah dikerjakannya, entah keburukan
sehingga ia masuk neraka, atau kebaikan sehingga ia masuk surga. ‘Jiwa’ di sini
adalah kata jenis, artinya semua jiwa mengetahui. Kata ‘Jiwa’ disebutkan dengan
bentuk tunggal untuk menarik perhatian akan akan hinanya satu orang individu
dan minimnya upaya untuk membela diri sendiri. Ayat-ayat tersebut mulai dari
awal surah hingga ayat ini merupakan kalimat syarat, jawabannya ialah, “setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah
dikerjakannya.”
Di dalam surah At-Takwir, kejadian-kejadian pada hari
perhitungan disebutkan secara global, di mana cukup diisyaratkan dengan
pertanyaan kepada anak anak perempuan yang dikubur hidup-hidup, kemudian
dinyalakannya neraka dan didekatkannya surga.
Itulah gambaran kiamat yang ada pada surah at-Takwir ayat1-14. Tafsir Qur’an surah at-Takwir yang di kutip dai buku tafsir al-Wasith,
baca juga tafsir surah lainnya seperti tafsir surah al-Insyiqaaq pada blog tafsir Qur’an.
Atau beli buku tafsir al-Wasith di tempat jual buku Islam Online di Jawa
Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lombok, Bali, Sumatra, Kalimantan.
Judul Buku: Tafsir al-Wasith
Penulis: Dr. Wahbah Az-Zuhaili
Penerbit: Gema Insani
Tahun: 2012
No comments:
Post a Comment